Kemenag Terima Hibah Lahan Pembangunan Replika Grand Mosque UEA

Rabu, 01 Juli 2020, 15:49:04 WIB

Jakarta (Kemenag) --- Kementerian Agama hari ini, Rabu (01/07), menerima hibah berupa lahan negara dari Kantor Pertanahan Kota Surakarta. Tanah yang sebelumnya milik PT. Pertamina ini diserahkan Kepala Kantor Pertanahan Kota Surakarta kepada Plt. Kakanwil Kemenag Jawa Tengah Ahyani selaku perwakilan Kementerian Agama.

Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin yang menyaksikan serah terima lahan tersebut secara virtual menyampaikan apresiasinya kepada Pertamina sebagi pemilik lahan sebelumnya. Pertamina telah menyerahkan lahan tersebut kepada negara pada 25 Juni 2020 dan diterima Kantor Pertanahan Kota Surakarta.

“Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Pertamina, dan akan kita laksanakan penggunaan lahan tersebut sebaik-baiknya. Selanjutnya, tidak akan lama replika masjid The Sheikh Zayed Grand Mosque Abu Dhabi di UEA akan terwujud di lokasi tersebut dan dapat dimanfaatkan baik-baiknya oleh umat Islam khususnya di Surakarta,” kata Kamaruddin.

Lahan eks Depo PT. Pertamina seluas 28.341 m2 dan berada di Jalan A. Yani Surakarta tersebut, seperti disampaikan oleh Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Fuad Nasar diperuntukkan bagi lokasi pembangunan replika masjid The Sheikh Zayed Grand Mosque Abu Dhabi Uni Emirat Arab (UEA). Menurutnya, masjid tersebut merupakan hibah dari putra mahkota UEA kepada Presiden Republik Indonesia yang lokasinya di Kota Solo.

Berita terkait: Indonesia & UEA Bangun Masjid dan Pusat Pengarusutamaan Moderasi di Solo

Sebelumnya, saat kunjungan kerja Menag Fachrul Razi ke UEA pada 14-17 Desember 2019 lalu. Ia memastikan Indonesia dan Uni Emirat Arab (UAE) akan membangun sebuah Masjid di Solo.

Menag menjelaskan bahwa pembangunan masjid di Solo ini merupakan salah satu bentuk komitmen kedua negara dalam rangka kerjasama pengarusutamaan moderasi beragama di kedua negara.

“Masjid yang akan dibangun di Solo nantinya harus dapat menjadi Pusat Pengarusutamaan Moderasi Beragama di Indonesia. Masjid ini harus dapat dikelola secara profesional yang terintegrasi dengan Islamic Center," jelas Menag di Abu Dhabi, Selasa (17/12) lalu. 

Sumber : -
Penulis : dodo
Editor : Khoiron

Berita Terkait